Mengapa Anak Tidak Mau Sekolah

Penyebab anak mogok sekolah

Jika anak tak mau masuk sekolah, Kamu sebagai orang tua sebaiknya tak langsung marah atau panik. Pahamilah, ada berbagai penyebab anak tidak mau masuk sekolah.

Faktornya bisa datang dari internal (gangguan pada si Kecil) maupun eksternal seperti lingkungan sekolah, guru, dan teman-teman. Penyebab internal yang sering menyebabkan si Kecil mogok sekolah di antaranya adalah:

Ini adalah hal yang sering terjadi. Terkadang si Kecil merasakan hal yang tak nyaman bisa karena sakit atau hal lain tetapi sulit mengungkapkannya pada orang tua. Ia hanya menyatakan bahwa ia tidak mau bersekolah.

Enggan sekolah karena sedang sakit umumnya hanya terjadi selama satu atau beberapa hari saja, tidak berkepanjangan.

Kelas 1 SD Semester 1

TRIBUNJATENG.COM - Doa agar anak mau sekolah, terlebih saat ini tengah memasuki masa pembelajaran bagi siswa baru.

Melatih anak untuk giat belajar atau berangkat sekolah memang butuh usaha keras.

Mendidik anak agar mau sekolah merupakan langkah baik yang dilakukan orangtua demi kecerdasan anak.

Namun, anak yang belum mengerti dan belum memiliki kemauan untuk berangkat sekolah menjadi masalah untuk orangtua yang harus terus memberi pengertian.

Agar anak mau sekolah, orangtua bisa meminta pertolongan Allah dengan membaca doa berikut:

“Allahumma faqqih hu fid diini wa ‘allimhut ta’wiila”

Doa ini memiliki arti: “Ya Allah, berikanlah kefahaman baginya dalam urusan agama, dan ajarkanlah dia ta’wil”

Atau bisa juga membaca doa ini:

“Allahumma inni istaudi’uka maa allamtaniihi fardudhu ilayya ‘inda haajati ilahi walaa tansaniihi yaa robbal ‘aalamin”.

Doa ini memiliki arti: “Ya Allah, sesungguhnya aku titipkan kepada-Mu apa yang telah Kau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah ia kepadaku ketika aku membutuhkannya. Dan janganlah Kau buat aku lupa padanya hai Tuhan yang memelihara alam.”. Doa ini dapat diberikan orang tua kepada anak.

Selain itu, ada doa yang ketiga berikut bacaannya:

“Robbi zidni’ ilmaa, warzuqni fahma waj’alnii minash shoolihin”

Doa ini mempunyai arti: "Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan kepahaman, Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang saleh." Doa ini dapat diberikan orang tua kepada anak sebelum mulai menuntut ilmu.

Tips agar anak mau sekolah

Tunjukkan Rasa Empati

Berikan empati pada anak dengan cara mendengar keluh kesah yang mereka hadapi selama bersekolah. Dengan segala kekhawatiran yang mungkin dialami, jangan marahi anak.

Pasalnya, anak yang merasa takut ditinggal sendiri di sekolah pasti memiliki alasan tersendiri. Untuk itu, dengarkan terlebih dahulu alasan mereka, dan tetap berikan perhatian dan kasih sayang pada anak.

Selain memberikan empati pada anak, memberikan pemahaman positif tentang sekolah juga diperlukan agar anak tidak lagi merasa takut dengan kehidupan di sekolah maupun di lingkungan barunya.

Misal dengan mengatakan pada mereka bahwa di sekolah, ia bisa punya banyak teman bermain dan melakukan aktivitas seru seperti olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pastikan pula Anda memberikan pemahaman bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan agar ia betah dan mau beraktivitas di dalam sekolah.

Artikel lainnya: Kiat Membujuk Anak Mau Bersekolah di Tempat Pilihan Anda

Hindari marah dan memaksa anak ke sekolah

Memarahi atau memaksa si Kecil akan menyebabkannya semakin tidak nyaman dan enggan untuk menceritakan masalahnya pada orang tua.

Sebaliknya, perlihatkan pada anak bahwa Kamu memahami ketidaknyamanan yang dirasakan anak. Coba cari tahu dan identifikasi perlahan apa yang mendasari perilaku si Kecil.

Membawa Barang Kesayangannya

Jika Anda ingin anak merasa nyaman di sekolah, masukkan benda-benda kesayangannya di dalam tas. Hal ini membuat situasi di sekolah seperti berada di rumah melalui barang tersebut.

Berilah pujian atau reward jika anak sudah mau ditinggal di sekolah tanpa ada drama di pagi hari.

Anda bisa memberikan anak pujian serta pelukan kasih sayang, atau Anda juga bisa membuatkan makanan favorit untuk disantapnya setelah pulang sekolah.

Kondisi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah memang hal yang wajar apabila hanya terjadi sesekali. Asalkan anak semakin mudah ditinggal di sekolah.

Namun, jika terjadi terus-menerus selama setidaknya dua minggu sampai sebulan lebih, maka ini bisa jadi ada yang salah dengan kondisi anak.

Percayakanlah anak Anda kepada guru dan pihak sekolah, sebagai pengganti sosok orang tua di rumah. Ingat bahwa kepercayaan yang besar sangat berpengaruh pada psikologis anak maupun orang tua.

Semakin Anda percaya, maka anak pun akan menjadi mudah beradaptasi di sekolah. Selamat mencoba!

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, Anda bisa chat dokter melalui fitur Live Chat dan aplikasi KlikDokter.

Hari pertama sekolah pada tanggal 8 Juli dan 15 Juli 2024 selalu menjadi momen penuh antusiasme bagi banyak anak. Namun, tidak semua anak merasakan hal yang sama. Ada yang merasa cemas, takut, atau bahkan menolak untuk pergi ke sekolah.

Pertanyaan yang sering muncul di benak para orang tua adalah, "Anak tak mau masuk sekolah, wajarkah?" Artikel ini akan membahas berbagai alasan di balik ketidakmauan anak untuk masuk sekolah, apakah ini sesuatu yang wajar, dan bagaimana cara menghadapinya.

Dengan memahami perasaan dan kebutuhan anak, orang tua dapat membantu mereka mengatasi rasa takut dan membangun semangat untuk belajar di sekolah.

Modul Matematika Gabungan Kelas 1,2,3

Hindari marah dan memaksa anak ke sekolah

Memarahi atau memaksa si Kecil akan menyebabkannya semakin tidak nyaman dan enggan untuk menceritakan masalahnya pada orang tua.

Sebaliknya, perlihatkan pada anak bahwa Kamu memahami ketidaknyamanan yang dirasakan anak. Coba cari tahu dan identifikasi perlahan apa yang mendasari perilaku si Kecil.

Apa yang harus dilakukan?

Jika si Kecil tak mau sekolah, sebagai orang tua Kamu tidak perlu panik atau marah kepada anak. Ada beberapa hal yang bisa Kamu lakukan untuk membantu anak agar mau sekolah:

Modul Matematika Gabungan Kelas 4,5,6

Diskusikan dengan guru atau kepala sekolah

Guru atau kepala sekolah berperan dalam mengobservasi kegiatan anak di sekolah. Tanyakan pada mereka, apakah ada hal yang dapat menyebabkan si Kecil tidak nyaman di sekolah. Bisa jadi, mereka juga memiliki berbagai pengalaman dalam menghadapi masalah serupa.